SINOPSIS NOVEL


DETAIL NOVEL




 


 




 


Judul Novel                 : Ajari Aku Mencintai
Penulis                         : Iip Wijayanto
Penerbit                       : Pustaka Cendekia Press
                                      Alam Citra Kav. D-13
Kota Penerbit              : Jln. Parangtritis Km. 7
                                      Yokyakarta
Tahun Penerbit            : Mei 2004
Jumlah Halaman          : 185
Penokohan :
  • Ananta Syarif Mansur (Anan)                        : penyabar, profesional  dan   berjiwa
        sosial  yang   tinggi   sebagai     da’i
        muda
·        Elia                                                            : sederhana, sabar, anggun
  • Nunun                                                        : pembenci  saat  fikirannya    negatif  meracuninya
  • Gandung (tunangan Nunun)                       : brutal saat bertemu anan      
  • Bik Pur (pembantu)                                 : penyayang, sabar
  • Mang Agung (suami bik pur)                   : penyayang, sabar
  • Budeh Yatmi (budenya Nunun)               : jujur
  • Mansur Hendra Ningrat (ayah anan)       : bijaksana dan demokratis
Penafsiran Cover :
Warna hitam dihiasi bunga kamboja : diartikan kehidupan yang penuh dengan kesuraman.
Bunga kamboja : berakhir dengan kematian.
Ombak menerjang batu karang : walau ujian dan cobaan tetap tegar menghadapinya.


SINOPSIS
Ajari Aku Mencintai

Ananta Syarif Manshour Hendra Ningrat, sekilas namanya tidak sekedar nama orang biasa saja, namun Ananta menganggap dirinya orang biasa yang diberi suatu ilmu untuk menerapkan ilmunya kepada masyarakat dan diberi titipan harta sebagai modal hidup di dunia dan akhirat, dari nama Ananta sendiri mengandung nama ayahnya keturunan bangsawan yaitu dari kalangan pejabat Bupati di sebuah Kabupaten di sumatera, walaupun sekarang sudah tidak menjabat Bupati lagi, tapi ayah Ananta adalah seorang tokoh tersohor di daerahnya dari keluarga yang terpandang tidaklah menjadi suatu kebanggaan untuknya. Tapi menjadi amanat yang harus dia tanggung dan lanjutkan untuk selalu melayani masyarakat untuk bertahan hidup menuju keridloan Allah dan jalan yang benar.
Anan nama panggilan dari seorang Dosen, ustadz muda, model busana muslim, penyiar radio dan sering muncul di layar televisi untuk memberikan ceramah-ceramah rohani serta menghadiri undangan pengisi acara pada acara-acara keagamaan, dengan profesi yang sangat padat mengisi jadwal hari-harinya yang semakin hari semakin banyak pula kesenangan dan kesedihan menghampiri hidupnya, tidak seperti pemuda pada umumnya dia adalah seorang yang masih sendiri atau disebut single karena belum menikah, mungkin faktor usia dan kesiapan yang belum dia fikirkan kejenjang serius untuk mencari  pasangan hidup. Bukannya dia tidak tertarik pada lawan jenis atau kepada perempuan yang cantik, yang centil, yang berkerudung atau yang biasa-biasa saja namun karena menurutnya pandangan yang ia lihat dengan kasat mata belum ada atau seperti dalamnya, walaupun banyak mahasiswi-mahasiswi yang mencoba menarik perhatian sang dosen muda seperti Anan tapi tidak semudah itu, ia terperangkap dalam perhatiannya sebagai pemuda yang normal dan berpendidikan. Anan selalu berhati-hati untuk memilih pasangan hidupnya karena dia tau betul cewek atau karakter wanita yang berhati baik, cantik dan agamis seperti Elia. Elia adalah sosok wanita yang sederhana pintar, dari keluarga yang sederhana tapi sekolah yang dicapainya adalah jurusan kesehatan yang jiwa sosialnya banyak seperti yang diharapkan Anan. Tapi Elia memang tidak bisa berjodoh dengan Anan atas kehendak Allah SWT. dia diambil dalam pangkuannya kembali dengan perantara  penyakit yang menggrogotinya sehari-hari, walaupun Anan mencintai Elia sampai pada proses pertunangannya. Anan yakin bahwa Elia adalah wanita yang dia harapkan namun Anan harus menerima dan mengikhlaskan kepergian Elia selama-lamanya di dunia untuk menghadap sang khaliq.
Sejenak bayangan Elia muncul disaat Anan menerima telefon dari seorang mahasiswi yang akan melakukan bimbingan sekriping, karena suara mirip sekali dengan almarhum gadis yang ia cintai yaitu Elia, namun prasangka itu salah saat ditanya nama mahasiswi itu adalah Nunun bukan Elia.
Asisi Hormatun Budhi Santoso, nama yang diabsen oleh Anan dalam kelas untuk mencoba mengenali mahasiswi yang menelfonnya tadi setelah dia dengar namanya yang mirip dengan Elia dia menanyakan apakah seorang muslim karena berkerudung/ jilbab? Pasti  yang ditanyai atau mahasiswi yang tadi bingung karena jelas-jelas pakai jilbab pastinya muslim dan Anan mencoba bercanda untuk bertanya-tanya kalau nama Asisi itu seperti St. Fransiscus Asasi salah seorang idolanya, kemudian mahasiswi itu berkata kalau panggilannya Nunun dan beragama islam yang kemaren menelfonnya. Pertemuan itulah yang menjadikan Anan dan Nunun bisa mengenal dan Anan bisa mengenang kembali saat-saat bersama Elia.
Setelah perkenalan itu Anan dan Nunun sering komunikasi masalah perkuliahan sampai-sampai kebawa ke kediaman Anan, walaupun dalam pandangan Anan, Nunun adalah gadis yang secara fisik  mirip dengan Elia apalagi bicaranya, tapi Anan tidak mudah untuk jatuh cinta lagi, sebelum mengenal lebih dalam.
Suatu hari setelah perkenalannya kepada Nunun, Anan yang seorang ustadz saleh, dosen dan panutan warga setempat tidak menyangka kalau dalam perkenalannya akan membawa mala petaka dan badai yang harus dilaluinya.
Hari berganti hari bulan tidak terasa waktu telah berlalu sehingga perkenalan Nunun dan Anan sudah saling mengenal, namun hanya sekedar mahasiswa dengan dosen pembimbingnya. pada suatu saat pikiran jahat dan negaatif Nunun muncul untuk menggoda sang dosen yang tidak lain seorang ustadz tersuhur dan menjadi panutan warga sekitar, pada suatau hari Nunun berniat untuk bertemu dengan Anan, sebelumnya sudah ada perjanjian, sampailah Nunun berada di depan pintu kediaman Anan, dipersilahkannya Nunun oleh pembantu Anan sekaligus sebagai orang tua yang selalu melayani Anan, baik di rumah, foto model dan acara-acara yang lain untuk mempersiapkan sesuatu yang dibutuhkan Anan. Waktu untuk menunggu Anan dari beranjak keluar dan Ananpun  tidak punya waktu lama untuk mengobrol sehingga Anan menemui Nunun di ruang tamu. Yang Nunun dalam keadaan tidak berkerudung, sehingga perhatian Anan memandang agak gimana gitu, sehingga Anan menyarankan Nunun untuk memakai kerudung kalau ke sini. Setelah Anan dan Nunun berbincang-bincang hampir setengah jam sudah waktunya Anan untuk melanjutkan jadwalnya untuk melakukan pemotretan busana muslim di parang tritis, promo dari  desainer-desainer  ternama, sebelum berangkat Anan menawari Nunun  yang dianggapnya mahasiswinya tanpa ada rasa pribadi lain.
Maulah Nunun dalam ajakan Anan untuk ikut lihat pemotretan sampailah Anan dan pembantu yang selalu menemani setiap saat, tak ketinggalan pula Nunun yang heran dari mobil yang hanya sekedar tanya-tanya ada juga yang meminta foto bareng, ada juga yang meminta tanda tangan yang seperti layaknya artis yang di TV gitulah. Hingga waktu malamlah acara Anan selesai dan hampir pukul 21.00 Anan keluar, yang di depannya terlihat Nunun  melihatnya penuh rasa kecapekan melihat anan yang bekerja ditambah memberi hiburan kepada para penggemarnya yang sangat tak bisa dibayangannya Anan menyapa dan sambil bercanda di dalam mobil kalau pekerjaannya melelahkan terus meledak Nunun dengan kata salah siapa mau ikut?. Selang beberapa hari Nunun mencoba untuk menarik perhatian Anan supaya terpesona dengan fisiknya tubuh yang seksi ditambah wajah yang cantik tapi Anan sama sekali tidak tertarik dan malahan Anan semakin benci dengan sikap Nunun yang seperti itu.
Beberapa hari kemudian  tiba-tiba Nunun kerumah Anan yang sebelumnya tidak izin dulu pada Anan untuk main ke rumahnya. Anan kaget tiba-tiba  Nunun sudah di dalam rumah tanpa tau dari mana masuknya setelah ditanya Nunun tidak penting dengan pertanyaannya. Anan mempersilahkan duduk namun Nunun  ingin membantu pembantunya  di dapur membuatkan kopi yang akan diberikan kepada Anan saat sedang sibuk membaca. Tanpa sepengetahuan pembantunya ternyata Nunun memasukkan serbuk ke dalam gelas kopi  yang akan disuguhkan kepada Anan, tidak menyangka ternyata Nunun mempuyai niatan untuk menikmati tubuh Anan yang bersih dan segar alias memperkosa Anan untuk menuruti nafsu birahi yang sudah sering dilakukannya berkali-kali dengan laki-laki yang gonta-ganti, dia melakukan hal tersebut dikarenakan dari SMA dia sudah hamil sebelum nikah sampai dia menganggap dirinya jauh dari Tuhan.
Setelah Anan meminum kopi tersebut tidak sadarkan diri kemudian Nunun membawanya kekamar. Di rumah yang kebetulan pembantu keluar semua, Nunun melampiaskan nafsunya dengan telanjang bulat tanpa satu helai benang apapun di tubuhnya dengan keadaan tak berdaya Anan dalam hati ingin membunuh wanita yang berhati iblis tersebut namun apakah daya anan sudah tak punya tenaga untuk bangkit karena dosisnya terlalu tinggi. Seperti kisah Nabi Yusuf yang mau diperkosa oleh Zulaikhah.
Hampir 30 menit Nunun memainkan semua badan atau tubuh Anan dengan gaya bermacam-macam, tiba-tiba pembantu datang dan melerai reaksi bejatnya kemudian mengintrogasi  apa yang terjadi sebenernya, setelah berapa jam dalam keadaan tak sadarkan diri kemudian bangkitlah Anan dan mempertanyakan apa sebenarnya terjadi, dan diceritakanlah kebenarannya oleh pembantu tersebut. Mulai dari itu hari-hari Anan diisi dengan termenung, beberapa job telah ditolaknya karena dia merasa telah melakukan hal yang dibenci oleh Allah dan Allah pasti marah dengannya. Walaupun Anan sudah dinasehati dan dijelaskan kalau itu semua bukan maunya tapi rasa bersalah telah menghantuinya.
Bulan Ramadhon tinggal beberapa hari, yang selalu dinanti-nanti Anan untuk berbenah diri dan mencoba menghilangkan masalah yang telah menimpanya dan mempersiapkan semuanya untuk kedatangan orang tuanya. Lebaran di Jogja. Anan menceritakan kepada keluarganya masalah yang terjadi, karena keluarganya sangat bijaksanan maka disuruhlah Anan untuk bersabar menghadapi ujian. Suatu hari Nunun menelfonnya, dia mau minta maaf dan berterus terang kepadanya. Walau hati Anan masih sakit tapi dia tetap dingin dalam pikirannya. Memperbolehkan Nunun untuk datang kerumahnya dan datanglah Nunun dengan budehnya untuk menjelaskan kalau sebenarnya Nunun sudah punya tunangan dan tunangannya selalu menyuruh untuk bersetubuh dengannya, walau sebenarnya Nunun sudah terkena penyakit kangker rahim tapi tunangannya tetap menyuruh untuk melayaninya bahkan secepatnya akan dinikahi tapi sebenarnya Nunun tidak mencintainya sehingga berfikirlah Nunun melakukan hal itu kepada Anan, tiba-tiba tunangannya Nunun itu menelfonnya dan bilang posisinya ada dirumah Anan dari situ terjadilah pertengkaran Nunun dan tunangannya tersebut. Sebagian tuan rumah Anan tidak tinggal diam kalau rumahnya di injak-injak oleh orang lain dan Nunun sendiri adalah mahasiswinya sampai orang sekampung keluar melihatnya. Berhubung pembantu yang laki-laki bisa bela diri, akhirnya tunangan Nunun dan kawan-kawannya kabur, setelah itu Nunun dijemput oleh anak budehnya. Bulan puasa atau Ramadhan akan segera berakhir, moment yang ditunggu-tunggu Anan akan semakin dekat sehingga persiapan menyediakan ruangan dan persiapan yang lain telah dipersiapkan pembantunya untuk kenyamanan tinggal orang tua Anan waktu datang menjelang lebaran Idul Fitri bersama Anan. Lebaran yang tinggal 1 hari Anan mencoba menanyakan kepada pembatunya, untuk persiapan menyambut keluarganya lebaran adalah moment yang ditunggu untuk berkumpul bersama keluarga sekaligus untuk membicarakan masalah yang amat rumit yang Anan alami, Anan sudah tidak tahan lagi untuk bertemu keluarganya.
Setibanya orang tua Anan dan keluarganya di kediaman, Anan pengen segera membicarakan bersama orang tuanya, sewaktu Anan membicarakan pada ayahnya, Anan ditertawai kalau sebenarnya dia itu cinta kepada Nunun karena dari masalah-masalah kemarin dia selalu membela Nunun, ayahnya juga pernah muda apalagi pernah mencintai gadis yang tak disetujui sehingga ia menikah dengan ibunya itu tidak dengan dasar cinta melainkan demi keluarga sampai saat ini, nama gadis yang dulu ia cintai masih dalam hatinya tapi ibunya tidak tahu. Tapi  biasa saja namanya juga manusia, Kata ayahnya. Sebelum beranjak pergi ayahnya berpesan untuk merenungkan apa yang di hatinya dan memberanikan diri untuk jujur kalau dia mencintai Nunun.
Setelah berhari-hari memang benar apa yang dikatakan ayahnya dia telah mencintai Nunun sehingga dia akan memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya walau sakit nantinya.
Menghadaplah Anan kepada orang tuanya dan keluarganya untuk meminta doa apa yang akan dia lakukan berhasil menjadi yang terbaik, kemudian berangkatlah Anan untuk mengunjungi Nunun dan mencoba memberi tahu maksud dan tujuan kedatangannya kepada ayah dan ibu Nunun. Nunun tidak berani ngomong apa-apa karena memang dia sudah dijodohkan dengan orang lain yang sudah menghancurkannya, orang tua Nunun pun tidak menerima baik kedatangannya, sehingga Anan merasa kecewa dalam kepulangannya.
Sesampai di rumah Anan melaporkan hasil kunjungannya kepada orang tuanya kalau tidak berhasil. Sebagai orang tua selalu mendukung dan memberi suatu kebjikan selayaknya orang tua yang sayang kepada anaknya untuk bersabar saja, tanpa orang tua.
Suatu hari sana-sini di rumah Anan terasa gerah dan AC pun volumenya di tinggikan dan Anan tertidur lelap. Tidak sengaja tiba-tiba Nunun masuk kedalam kamarnya serentak Anan kaget dari mana Nunun lewat padahal semua tertutup, untuk nunun itu tidak penting yang penting permintaan maafnya diterima kemudian sebagai permintaan maafnya Nunun memeluk Anan sehingga terjadilah cumbu mesrah keduanya.
Waktu menunjukkan pukul 20.00, kedua pembantu anan khawatir dengan Anan dan bertanya-tanya dalam hatinya kenapa jam segini belum keluar? Kemudian diketuklah pintu kamar Anan sehingga Anan terbangun dalam tidurnya dan dalam keadaan tidak memakai baju, hanya celananya saja, kemudian mereka melanjutkan makan malam.
Waktu makan malam berlangsung, tiba-tiba ada suara telefon berdering kemudian diangkatlah telefon itu dan memberi kabar kalau Nunun telah meninggal dunia dengan cara bunuh diri dan memberikan surat kepada budenya untuk diberikan Anan. Esok harinya Anan melayat ke kediaman nunun dan diberikanlah surat dari Nunun yang sebelum meninggalnya. Dimasukkanlah surat tersebut dalam amplop yang disana juga ada foto Elia tunangan dulu yang meninggalkannya dalam balik suratnya bertuliskan, “wahai sahabatku yang tersebar di kota, bila kalian melewati kuburan di dekat rimbun cemara itu, masuklah dengan mulut terbungkam dan melangkahlah perlahan agar derap kakimu itu tidak mengganggu tidur orang yang telah mati itu. Berhentilah dengan rendah hati di kuburan kekasihku......, dan sampaikanlah salamku pada tanah yang menutupi kuburan. Sebutlah namaku dengan desahan yang dalam lalu katakan pada dirimu, di sini segala harapan dan kenangan seorang Ananta Syarief Manshour, ia yang hidup laksana seorang tawanan. Dengan serta merta dia kehilangan kegembiraannya, menampakkan air mata dan melupakan senyumnya. Wahai sahabat-sahabatku, aku mohon kepada kalian, atas nama seluruh gadis-gadis yang kepada mereka hati kalian pertaruhkan, agar meletakkan karangan karangan bunga duka cita di atas makam orang yang ku hormati dan begitu ku cintai itu, barangkali, bunga-bunga di pelataran kubur sahabatku itu menjadi laksana setetes embun yang dititikkan pelupuk sang fajar pada bunga mawar yang lalu”.




KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL

Kelebihan :
Novel ini penuh dengan karakterisktik yang sempurna sebagai sosok seorang lelaki, karena disamping seorang dosen, ustadz, model busana muslim, sehingga profesi yang memang sangat diinginkan setiap lelaki dan sangatlah menyentuh untuk dijadikan suatu prinsip hidup serta mengenalkan arti cinta sejati.

Kekurangan :
Penyampaiannya terlalu fulgar tanpa ada batas bahasanya, dan karakter dari tokoh dibaik-baikan.

Manfaat :
Kita sebagai pemuda bisa mencontoh karakter sang tokoh utama (anan) dan bisa mengenal cinta dan dunia seksual

Pesan Moral :
Setelah membaca novel ini janganlah mencoba adegan tokoh yang bernama Nunun karena perbuatan yang dilakukan oleh Nunun itu sangatlah dibenci oleh sang maha kuasa.
Jadilah seorang seperti anan, karena dia sangat berfikir positif terhadap orang lain.

0 Response to "SINOPSIS NOVEL"

Posting Komentar

Powered by Blogger