MAHASISWA & RAKYAT BERSATU!

Oleh : KPRM-PRD

Dengan persatuan mobilisasi rakyat dan mahasiswa, pemilu tahun 1999 terpaksa diselenggarakan (lebih cepat 3 tahun dari jadwal seharusnya), dengan komposisi dan syarat-syarat kepesertaan pemilu yang lebih demokratis dibandingkan pemilu 2004 dan 2009. Tanpa fatwa haram, TPS-TPS pada pemilu 1955 dipenuhi kegembiraan rakyat.

Mengapa Pemilu 2009 Harus Dilawan?

1. Seluruh partai dan elit peserta pemilu 2009 adalah boneka para pemilik modal raksasa internasional yang menjajah ekonomi Indonesia (Imperialis); penjahat pelanggar HAM; para koruptor; Reformis Gadungan yang pengecut dan pembohong; serta para aktivis yang pragmatis dan oportunis.

2. Sistem pemilu yang mahal dan tidak demokratis hanya memberikan kesempatan pada elit yang berduit untuk maju sebagai peserta pemilu; menghambat kekuatan alternatif yang anti pemilik modal. Segelintir calon-calon legislatif yang miskin terpaksa menjual seluruh sumber hidupnya; atau menjilat elit politik lain yang bisa memberinya modal. Hasilnya: pemilu elit 2009 adalah pemilu paling boros di tengah kemiskinan rakyat: Gerindra bagi-bagi laptop; Golkar bagi-bagi HP; PDIP bagi-bagi motor; partai-partai lain bagi-bagi janji lewat triliunan rupiah yang habis dalam bentuk poster, bendera, stiker, bahkan konser-konser musik.

3. Pemilu elit 2009 daur ulang kekuatan politik busuk untuk legitimasi kekuasaan di 2009. Semua peserta pemilu cuci tangan dari dosanya mengeluarkan berbagai produk UU yang membuat rakyat tambah miskin. Semua peserta pemilu pernah terlibat dalam kekuasaan masa lalu yang semakin membuat rakyat sengsara. Tidak ada partai yang “benar-benar baru” dan “bersih”; tidak ada calon legislatif yang sanggup melawan arus politik kotor pemilu elit 2009 hari ini.


4. Pemilu elit 2009 hanya mendagangkan nasib rakyat; tidak satupun partai politik elit peserta pemilu bisa dan mau mengatasi krisis. Seluruh peserta pemilu elit 2009 hanya bicara bagi-bagi kekuasaan; jilat menjilat tokoh dan ulama; kritik-mengkritik untuk menaikkan nilai jual politik, serang-menyerang untuk berebut kepercayaan rakyat.

5. Rakyat & mahasiswa sudah semakin banyak yang sadar dan tidak mau ditipu lagi oleh elit politik; rakyat pun sudah banyak yang melawan—protes-protes rakyat tidak berjeda; rakyat mulai membangun organisasinya sendiri. Walaupun bentuk ketidakpercayaan tersebut masih pasif dalam wujud golput (kecenderungan golput terus meningkat), tapi sudah mampu membuat pemerintah dan seluruh aparat negara, universitas, termasuk lembaga keagamaan, KELABAKAN. Oleh karena itu mereka mengeluarkan fatwa haram bagi golput; mutasi pemilih bagi mahasiswa pendatang; kampanye pemilu damai, dst.

6. Dengan demikian, sudah pasti: PEMILU ELIT 2009 HANYA AKAN MENGGANTI IKAN-IKAN DI DALAM AKUARIUM, YANG AIRNYA SUDAH KERUH SEPERTI AIR COMBERAN. IKAN-IKAN YANG BARU TIDAK AKAN MEMBUAT AIRNYA MENJADI JERNIH.

Bagaimana bentuk-bentuk perlawanan terhadap pemilu elit 2009?

Beberapa wujud tindakan politik yang dapat dilakukan adalah:

(a) Membuat pernyataan sikap politik terhadap ketidaksetujuan maupun keresahan terhadap pemilu elit 2009, dan disebarkan/ditempel di kampung, kampus, kantin, tempat kerja, tempat nongkrong, tempat ronda, dst;

(b) Memakai pita, kaos, coret-coretan dinding/gravity action dan simbol-simbol perlawanan lainnya terhadap pemilu elit 2009;

(c) Berkumpul, berdiskusi, dan membangun pusat-pusat komunikasi (POSKO) persoalan-persoalan rakyat, termasuk melakukan advokasi-advokasi terhadap berbagai persoalan rakyat dan mahasiswa sehari-hari;

(d) Membentuk berbagai wadah politik yang mandiri oleh, dari, dan untuk rakyat serta mahasiswa;

(e) Melakukan berbagai ekspresi politik perlawanan dengan demonstrasi, pertunjukan musik, teater, karya seni, konferensi-konferensi rakyat, simulasi pemilu rakyat, menolak ikut berkampanye, menolak politik uang, dll.

(f) MENYATUKAN SELURUH EKSPRESI PERLAWANAN TERSEBUT dengan membentuk suatu wadah persatuan nasional yang mandiri dan bebas dari intervensi kekuatan politik bandit sisa lama, tentara dan reformis gadungan.

(g) dan masih banyak lagi—temukan berbagai metode kreatif lainnya untuk menunjukkan KEKUATAN POLITIK RAKYAT, yang harus terus DISATU-SATUKAN agar memiliki dampak politik yang menasional.

Jangan berhenti pada ketidakperdulian; jangan berhenti pada golput semata; karena ketidaperdulian akan menjerumuskan kita semua pada jurang kesengsaraan yang tak berkesudahan. ORGANISASIKAN dan PERSATUKAN semua kekecewaan, kebencian, dan ketidakpuasan—yang membuat rakyat dan mahasiswa memilih golput—AGAR MENJADI SEBUAH KEKUATAN DAN TINDAKAN POLITIK yang NYATA.

Hubungan Perlawanan terhadap Pemilu Elit 2009 dengan persoalan Mahasiswa & Rakyat Sehari-hari :

Karena pemilu elit 2009 hanyalah ALAT LEGITIMASI KEKUASAAN yang pro penjajahan modal asing (imperialisme); pelanggar HAM, para koruptor, reformis gadungan dan para aktivis pragmatis dan oportunis, maka, sudah dapat dipastikan hasilnya tidak akan memberikan solusi bagi 100 juta rakyat miskin Indonesia (yang berpendapatan $2 atau Rp.22.000,- per hari); yang sudah semakin susah cari uang; menjadi korban PHK; dan tak punya pekerjaan.

Karena SELURUH PARTAI POLITIK ELIT PESERTA PEMILU 2009 akan TUNDUK PADA KEPENTINGAN PARA PEMILIK MODAL RAKSASA (KAPITALIS) internasional dan nasional, sehingga mereka:

1. TIDAK AKAN BISA menaikkan daya beli (pendapatan) rakyat. Karena mereka TIDAK AKAN BISA membuka lapangan kerja produktif dan berkelanjutan tanpa membangun industri nasional di bawah kontrol rakyat dan manajemen kaum buruh. Kapitalis internasional tidak berkepentingan untuk membangun industri nasional—apalagi di tengah krisis; mereka hanya hendak mengeruk bahan mentah dan menjadikan Indonesia pasar bagi produk mereka.

2. TIDAK AKAN BISA meningkatkan kesejahteraan petani. Karena kapitalis internasional yang sedang krisis tidak berkepentingan memberikan tanah, modal, dan teknologi pada petani, sementara kapitalis dalam negeri adalah agen kapitalis internasional yang tak punya kepentingan memajukan pertanian. Partai elit seperti Gerindra yang pura-pura perduli pada petani, hanya menyogok segelintir petani dengan traktor yang jumlahnya tak setimpal dengan puluhan juta kaum tani Indonesia. Persoalan pertanian di Indonesia tak cukup diatasi dengan 1000 traktor, tapi perubahan radikal terhadap kepemilikan tanah, sistem pertanian, industri pupuk, modernisasi desa termasuk cara berfikir petani.

3. TIDAK AKAN BISA menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang gratis dan berkualitas. Jamkesmas/Askeskin/Gakin serta BEASISWA/BOS TIDAK CUKUP untuk membuat rakyat sehat dan orang muda menjadi pandai. Anggaran 20%, pun TIDAK CUKUP menggratiskan pendidikan. Agar bertambah pandai orang muda harus belajar dari kurikulum baru khususnya menyangkut penulisan ulang sejarah yang jujur, pelajaran sastra Indonesia yang demokratis sejak sekolah dasar dan menengah, demi mengembalikan ingatan sejarah rakyat Indonesia.

0 Response to "MAHASISWA & RAKYAT BERSATU!"

Posting Komentar

Powered by Blogger